Dilema Huruf Mashdari
Huruf mashdari atau Maushul harfi ada lima : أَنْ، أَنَّ، كَيْ، مَا، لَوْ kelima huruf ini bisa disebut huruf mashdari karena bisa menta’wil mashdar seperti lafad اَنْ يَقُوْمَ زَيْدٌ (isim muawwal bisshoreh) di ta’wil menjadi قِيَامُ زَيْدٍ (isim shoreh) atau seperti lafad عَجِبْتُ مِنْ أَنَّ زَيْدًا قَائِمٌ (isim muawwal bisshoreh) di ta’wil menjadi عَجِبْتُ مِنْ كَوْنِ زَيْدِ قِيَامًا (isim shoreh) . Kelima huraf ini juga bisa disebut Maushul harfi karena kelima huruf ini mempunyai shilah seperti isim maushul namun bedanya kelima huruf ini tidak membutuhkan ‘aid (عائد) .
Dengan begitu jelaslah jika ada kalimah yang kemasukan huruf-huruf tersebut maka huruf tersebut beserta kalimah yang kemasukan huruf tersebut (isim muawwal bisshoreh) menjadi satu hukum dengan isim shoreh, dalam arti bisa kemasukan kalimah huruf, bisa menjadi mubtada, bisa menjadi fa’il dan sebagainya, seperti contoh lafad لِأَنَّهُ صالح sekilas terlihat seperti huruf jar masuk ke kalimah huruf yaitu lafad أَنَّ namun sebenarnya tidak seperti itu, bukan huruf jar masuk ke kalimah huruf, melainkan huruf jar masuk ke isim muaawal bisshoreh
Wallahu a'lam
Terimakasih sudah membaca artikel kami, semoga bisa bermanfa'at khususnya bagi saya, umumnya bagi para pembaca sekalian, jangan lupa untuk memberikan komentar di akun sosmed kami, baik itu kritikan, saran, ataupun pertanyaan, dan jangan lupa like dan subscribe.