Kericuhan Aksi Solidaritas Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara : Habib Bahar Bin Smith Menyerukan Persatuan dan Kedamaian

Aksi solidaritas membela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), yang seharusnya menjadi wujud dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina, sayangnya berakhir ricuh dan mendapat banyak kecaman. Sebelumnya, massa aksi terlibat bentrok dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) Manguni, menciptakan ketegangan yang tergambar dalam video viral di media sosial.

Narasi liar pun muncul, banyak yang menyebut terjadi bentrokan antara massa pro Palestina dan pro Israel, menambah kompleksitas situasi. Pada 25 November lalu, kericuhan ini mencapai puncaknya di Kota Bitung.

Habib Bahar Bin Smith, akhirnya memberikan tanggapannya terkait insiden tersebut. Melalui unggahan video di akun media sosialnya, Habib Bahar menghimbau semua pihak untuk menjaga persatuan dan perdamaian di Kota Bitung.

"Saya Habib Bahar Bin Smith menghimbau, menyatakan, dan menyerukan kepada seluruh umat beragama yang berada di Sulawesi Utara, khususnya Kota Bitung, agar kita sama-sama menjaga persatuan dan perdamaian. Baik Islam atau pun Kristen," kata Habib Bahar Bin Smith dalam video tersebut.

Meskipun Habib Bahar mencatat bahwa situasi di Bitung saat ini sudah damai, ia tetap mengingatkan agar umat Islam tetap waspada. Ia juga menghimbau pihak kepolisian untuk tetap siaga dan waspada serta menangkap pelaku provokator yang memicu kerusuhan tersebut.

"Alhamdulillah kemarin di Bitung telah damai. Tapi saya menghimbau umat Islam tetap siaga dan waspada. Saya juga menghimbau kepolisian, Polda Sulut, agar netral dan tidak memihak kanan atau kiri. Tangkap pelaku-pelaku provokator dalam kerusuhan ini," ungkapnya.

Habib Bahar Bin Smith tidak ragu-ragu mengecam ormas-ormas radikal dan intoleran yang terlibat dalam insiden tersebut. Ia menyerukan agar ormas semacam itu ditangkap dan dibubarkan.

"Tangkap dan adili seadil-adilnya, bubarkan ormas-ormas radikal dan intoleran. Kami umat Islam bagaikan emas enak dipandang. Tapi, kalau emas itu dibakar maka kami akan terbakar," tegasnya.

Dalam penutupnya, Habib Bahar Bin Smith menegaskan sikap umat Islam untuk tidak memulai konflik, tetapi siap merespons jika dihadapkan pada tindakan provokatif. "Kami tidak akan menghajar sebelum dihajar, tidak akan melawan sebelum dilawan itulah kami umat Islam torang semua bersaudara," tandasnya.

LihatTutupKomentar